Upacara Ma’nene’ adalah
suatu upacara khusus dalam mengenang dan memperingati arwah leluhur yang
disebut Tomembali Puang, Tujuan upacara ini adalah semata-mata untuk
memperingati arwah leluhur bagi orang yang merasa telah mendapat berkat dari
leluhurnya. Ada juga yang memberikan pengertian ma’nene’ sebagai ritual
membersihkan dan menganti pakaian jenasah. Dende,
Piongan, dan Kurra melakukan ma’nene’ sekali dalam 10-12 tahun dan boleh
membawa nasi, belundak ke to’ liang. Awan dan Baruppu melakukan ma’nene’ setiap
tahun (bulan agustus) dan tidak diperkenankan membawa nasi, belundak ke liang.
Upacara Me’ nene’ ini
sebenarnya termasuk ke dalam Rambo Solo’ tetapi termasuk juga dalam Rambu Tuka’
jika diperhatikan dari waktu pelaksanaannya karena dilaksanakan pada pagi hari
hanya saja tidak dilakukan di sebelah timur Tongkonan dan yang dihormati adalah
Tomembali Puang. Pelaksanaan upacara Ma’nene’ ini berbeda-beda tiap daeran
adat, ada yang mengganti bungkusan kain kafan jenasah ada juga yang hanya
membuka tutup liang dan mengganti pakaian tau-tau, dengan kurban kerbau atau
babi. Bahkan ada pula daerah yang tidak melaksanakannya di kuburan tetapi
dilakukan di dalam hutan belukar tidak jauh dari Tongkonan.
Ada daerah adat yang
menamakan upacara ini dengan Lao Lako
Tomatua. Upacara ini dilaksanakan setelah panen selesai karena sehubungan
dengan keyakinan bahwa hasil panen yang baik adalah atas berkat dari Tomembali
Puang.
Ritual Ma’Nene’ juga dimaknai sebagai perekat
kekerabatan, dan bahkan menjadi aturan adat yang tak tertulis. Ketika salah
satu pasangan suami istri meninggal dunia, maka pasangan yang ditinggal mati
tak boleh kawin lagi sebelum mengadakan Ma`nene, jika belum status mereka masih
dianggap pasangan suami istri yang sah.
Untaian doa yang diucapkan tominaa dalam ritual ma'nene' (sebuah versi dimana yang melakukan ma'nene' adalah pasangan dari orang yang telah meninggal)
Iate
to mamma’ lan batu dilobang
To
matindo lan kumila’ kalle-kallean
La
kutundanpakomi susi to mamma’
La
kuruyangpakomi ten to matindo
Kamumo
te la kisassan kapuran pangan
Kamumo
te la kiserekan passambako-bakoan
Anna
bo’bo’ ditoding kuni’
Anna
rido ditanda mariri’
Sia
ma’bayu ka’pun
Bonde
tang ketanda-tanda
Dadi
limbong mokomi indete rampe matampu’
Tasikmokomi
inde kabotoan kulla’
Ammi
arru’i te pa’dunna bai
Ammi
papassudi te tanda I’lanna to massali tallang
Anna
mammi’ mipatobang di kollong do likaran biang
Anna
marasa miparonno’ di baroko do sellukan tille
Kukua
mangkamokomi ditandan allu’ lan kapuran pangan
Upu’mokomi
ditandan pepasan lan pelamberan baulu
Tae’mokomi
la salian rinding
Tang
deganmokomi la leko’na minangan banua
Dadi
la kumandemokomi massola nasang
Anggemmi
tokiporara rarana
La
tumimbu’na tokipolamba’ makaise’na
Angki
kandei ra’dak barokomi te kami lolo kandauremi
Kipopamuntu
tang ti’pekki massola nasang.
Terjemahan
Bebas
Hai
Engkau yang tidur dalam liang batu
Yang
bersemayam dibalik tubir batu yang mengagumkan
Akan
kubangunkan engkau layaknya orang tidur
Akan
kuguncang engkau seperti yang lelap
Bagimulah
kami menyiapkan sirih dan pinang
Untukmulah
tembakau disajikan
Dan
nasi bertanda kunyit
Dan
rejeki berwarna kuning
Dan
babi berbaju polos
Babi
tak punya bintik
Berkumpullah
engkau sebanyak-banyaknya di sebelah barat
Berhimpunlah
tanpa batas di ufuk matahari terbenam
Hendaklah
engkau menyantap empedu babi ini
Runcingkanlah
bahagian dalamnya
Untuk
mereka yang mencari kedamaian
Supaya
lesat dijatuhkan ke leher di atas tempat persembahan dari gelagah
Supaya
sedap melewati kerongkongan di atas anyaman pimping berisi persembahan
Seperti
yang kukatakan bagimu, waktu telah kutetapkan
Untuk
menerima persembahan kapur sirih
Telah
menerima ketentuan saat meneriman lembaran daun sirih
Tak
ada lagi kalian yang berada di luar dinding
Tak
ada lagi dibalik birai-birai rumah
Jadi
hendaklah engkau semuanya makan
Sekalian
mengalirkan darahnya kepada kami
Kalian
yang darahnya mengalir dalam tubuh kami, santaplah
Supaya
kami anak cucumu makan yang sisa
Supaya
beranak cucu layaknya rumpun bambu
Merambak
bagaikan rumpun aur.
Sebelum
jenazah suami atau istri dimasukkan kembali ke dalam liang kubur, Tominaa
mengucapkan ritus perpisahan antara almarhum dengan janda atau dudanya sebagai
berikut :
La
diannamoko tama batu dilobang
La
sangtongkonanmoko topada tindo
Mintu’
nene’ tepo a’pa, tepo karua, daluk sangpula anna
La
mendapo’moko napatudu lalan tepo a’pa’mu
Mupatudu
lalanni te balimmu anna mendapo’
Manassamoko
piak lindo masakke
La
situlak-tulakmoko keallo kebongi
La
mupatudu lalan lumbang rokko padang
La
pakandean manuk la dedekan palungan
La
rendenan tedong nang la iko napassarei
La
mupatudu lalan tang sipaboringan kada
Dipapada
lando dipasiboko’ rinding dipasisa’de minanga
La
muoli’ lan patudu lalan
Kiolo
dukako kerokkoan padang
Na
kendek buranna padang
Na
lambi’oi dipatamako kapuran pangan
Ma’pamasakke
ma’pakianak
Ammu
kianak sola nene’ todolomu
Angki
kianak ma'kepak patomali
Apa
ia tonna tiparandukna
Tonna
ka’nan tipaotonna
Bendanpa
ia lilli’na pirri’
Naluangpa
ia pa’tang gana-gana
Tang
tibungka’pa ia ba’ba masiang
Tang
dikillangpa pentutuan lipu’
Tang
sombopa barrean allo
Tang
payanpa sampena bulan
Tang
tiborri’pa tutunna lalan
Tang
Tie’te’pa mata kalambunan
Tang
didandanpa buntu madao
Tang
dibato’pa tanete ma’dandan
Tang
payanpa rante kalua’
Tang
tiborri’na pangkalo’ puang
Pa’depa
lolokna riu
Pa’depa
bulunna padang
Pa’depa
kakayuan
Tangkombongpa
kapanggalaran
Pa’depa
lepongan tondok
Tang
tiborri’pa semberan matakali
Pa’depa
torro tolino sola sanda rangka’na
Pa’depa
kurrean manuk, pakandean bai
Apa
dadiri ia Puang Matua lan silopakna langi’ na lino
Apa
kombongri ia Tokaubanan lan Siamma’na batara tua anna lipu’na daenan
Anna
sukku’ tampa rapa’na Tokaubanan
Natemme’i
tu tana na gundanggi tu langi’
Tibungka’mi
langi’ kalua’
Tiampanmi
rante masangka’
(maaf .. mungkin beberapa bagian dari doa ini tdk diucapkn pd ritual ma'nene')
.. tulisan ini diambil dari berbagai sumber .. menceritakan ma'nene' secara umum.. tidak membahas ma'nene' secara mendetail...
(maaf .. mungkin beberapa bagian dari doa ini tdk diucapkn pd ritual ma'nene')
.. tulisan ini diambil dari berbagai sumber .. menceritakan ma'nene' secara umum.. tidak membahas ma'nene' secara mendetail...
No comments:
Post a Comment